Wednesday, September 12, 2018
Saturday, August 4, 2018
Keluarga dan Pendidikan Zaman Now
Zaman now, begitulah sebutan untuk zaman kekinian ini. Zaman
dimana tekhnologi sudah menjamur, bukan hanya di perkotaan, namun juga sudah
masuk ke pedesaan. Pengaruh tekhnologi ternyata juga berpengaruh bagi dunia pendidikan,
kita dapat mengakses informasi dengan cepat. Hal ini menimbulkan pendidikan di
Indonesia semakin berkembang.
Mengingat perkembangan pendidikan yang pesat, di era
kekinian ini, keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Tugas keluarga bukan lagi hanya sekedar memberi uang saku kepada anak,
namun juga ikut berperan sebagai berikut:
1. Keluarga Sebagai Guru
Masih ingatkah anda ketika anda belajar
merangkak, berbiacara atau berjalan? Siapa yang mengajar anda semua itu? Jawabannya
pasti keluarga anda. Keluarga merupakan guru pertama dalam kehidupan kita.
Ketika kita membuka mata, maka keluarga yang akan membantu menjelaskan apa yang
kita lihat. Tak salah, jika orang menyebutkan keluarga adalah pendidikan
pertama.
2. Keluarga sebagai Hakim.
Keluarga sebagai hakim yang dimaksud adalah
keluarga dapat menunjukkan mana sikap yang baik atau buruk untuk anak. Jika
tidak diberikan penjelasan bagaimana sikap yang baik atau buruk, maka anak dapat
membahayakan dirinya atau orang lain. Disinilah keluarga harus menjadi contoh
yang baik, bukan hanya memberi contoh.
3. Keluarga sebagai pengontrol waktu
3. Keluarga sebagai pengontrol waktu
Mengontrol waktu mungkin sangat susah bagi
pelajar, disini peran keluarga sangat penting. Keluarga ibaratkan alarm, dimana
sesekali mereka harus dapat mengingatkan anak agar waktu mereka bisa dimanfaatkan
dengan baik. Ketika anak sudah mulai sibuk dengan hal yang tidak penting, maka
keluarga harus bisa mengingatkan atau menegur mereka dengan baik.
4. Keluarga sebagai Teman
Mendidik anak tidak selamanya harus kaku
dan keras. Karna mendidik anak dengan cara yang selalu kaku dan keras tidak
selamanya berakibat baik, justru akan menimbulkan kebalikannya. Anak sering
kali merasa tertekan jika harus dididik dengan pegawasan yang ketat dan
berlebihan. Disinilah orang tua atau anggota keluarga yang lain harus bisa
menjadi lawan bicara yang santai untuk anak. Sedikit humor akan membuat anak
merasa senang.
5. Keluarga sebagai pengawas.
5. Keluarga sebagai pengawas.
Keluarga sebagai pengawas, artinya keluarga
dapat mengawasi kegiatan anak, disela sela kesibukannya. Mereka harus tahu apa
saja kegiatan anak. Luangkan sedikit waktu untuk mendengar apa yang dialami
anak di sekolah. Mulai dari pelajaran yang ia terima, apa ada pr atau tidak,
itu bisa dilakukan dengan pembicaraan yang santai. Sehingga, anak tidak merasa
selalu dituntut.
6. Mengajarkan Anak Untuk Memanfaatkan Tekhnologi dan Internet Dengan Positif.
6. Mengajarkan Anak Untuk Memanfaatkan Tekhnologi dan Internet Dengan Positif.
Kemajuan tekhnologi membuat kita dapat
mengakses sesuatu dengan mudah, namun ada kalanyaanak akan melenceng
menggunakan kecanggihan teknologi. Bimbingan orangtua atau anggota keluarga
lain sangat di perlukan. Sesekali periksa gadget atau laptop anak.
#sahabatkeluarga
refrensi:
1.Orang Tua Berperan Membuka Bakat Terpendam Anak
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4491
2.https://dosenpsikologi.com/peran-keluarga-dalam-pendidikan-anak
refrensi:
1.Orang Tua Berperan Membuka Bakat Terpendam Anak
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=4491
2.https://dosenpsikologi.com/peran-keluarga-dalam-pendidikan-anak
By:
ERY
On 10:46 PM
Subscribe to:
Posts (Atom)